V FOR VENDETTA


JUDUL          : V FOR VENDETTA
PENULIS      : ALAN MOORE, DAVID LLYOD (ILUSTRATOR)
PENERBIT   : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA (2007)
TEBAL           : 301 halaman


House of Parliamet yang menjadi simbol pemerintah Inggris diledakkan oleh orang tak dikenal berinisial v yang memakai topeng ala Guy Fawkes, disusul peristiwa munculnya kembang api yang menimbulkan keresahan di seluruh pelosok kota London. Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari tanggal 5 Nopember 1997.

Malam itu juga V menyelamatkan seorang gadis dari jebakan intel polisi ketika melacur. V membunuh beberapa intel polisi tersebut dan membawa Evey Hammond ke kediamannya yang disebut Galeri Bayangan.

Teror berlanjut. Lewis Prothero, tokoh politik sekaligus penyiar suara takdir (radio propaganda pemerintah inggris) diculik dan ditempatkan di suatu lokasi yang mirip dengan Kamp Larkhill,  kamp konsentrasi untuk tahanan dan orang-orang yang menentang pemerintah. Prothero yang pernah menjadi kepala Kamp Larkhill itu disiksa hingga menjadi gila.

Teror lainnya adalah penghancuran patung Madam Justice (simbol keadilan) lalu pembunuhan beberapa tokoh penting yang disinyalir berkaitan dengan Kamp Larkhill, seperti Uskup Lilliman (ini adalah pemuka agama cabul yang menyukai perempuan-perempuan muda), dokter wanita, Delia Surridge. Kedua korban tersebut pernah bertugas di Kamp Larkhill.

Menurut desas-desus, Di kamp tersebut pernah dilakukan eksperimen medis yang dipimpin oleh dr. Delia dengan menggunakan para tawanan sebagai media percobaan. Hampir semua tawanan yang menjadi bahan eksperimen mengalami kematian, hanya satu yang mampu bertahan hidup dan berhasil kabur setelah meledakkan selnya sendiri. Tawanan tersebut menempati sel nomor lima yang ditulis dengan angka romawi.

Novel grafis ini merupakan karya Alan Moore & David Llyod, digarap tahun 1981 dan selesai tahun 1988, dengan menggunakan latar kota London pada tahun 1997 setelah terjadinya perang nuklir. Novel ini terbagi atas tiga bab, Eropa Setelah..., Kabaret yang Kejam, dan Negeri Sesuka Hati.

Sangat melelahkan membaca novel ini. Bahkan sampai di halaman terakhir, rasa penasaran saya tentang siapa sebenarnya "v" tidak juga terjawab. Sepertinya memang tidak penting untuk tahu siapa V dan alasan yang paling pribadi untuk membunuh satu per satu tokoh-tokoh yang pernah terlibat dengan kamp relokasi Larkhill selain karena dia merupakan salah satu tahanan yang berhasil lolos setelah meledakkan kamar no V. Ini bukan novel misteri yang akan memunculkan jawaban  dari setiap teka-teki di bagian terakhir. Hal yang ingin disampaikan Moore dalam novel ini adalah paham tentang tidak baiknya suatu negara hanya dikendalikan oleh satu orang atau kelompok saja. Penulis melalui tokoh V beranggapan bahwa tatanan pemerintahan yang ideal di masa mendatang adalah masyarakat yang bebas dan demokratis. Dan untuk mewujudkannya perlu dilakukan dekonstruksi pemerintahan yang ada. Setelah itu masyarakat akan belajar mengatur diri sendiri, tanpa menunggu instruksi dari pimpinan atau pihak mana pun.

3 bintang untuk Alan Moore dan ide ceritanya. Setengah bintang untuk penerbit karena mengemas novel ini sesuai dengan versi aslinya dengan kualitas kertas dan warna ilustrasi yang bagus. Meski ada beberapa kata yang tidak diterjemahkan ke bahasa Indonesia, hal tersebut sama sekali tidak mengganggu. Hasil terjemahannya lumayan dimengerti. Jadi saya beri setengah bintang lagi untuk penterjemah. Total 4 bintang. selesai baca  : 31 juli 2012


PS: Teman saya telah memberika copy filmnya, namun sepertinya saya belum "berani" menontonnya. Ini salah satu kejelekan saya yang lain, tidak mau imajinasi cerita yang saya bangun dalam kepala saya rusak karena visualisasi yang jauh dari kata sama dengan teksnya.

Komentar