ANNA KARENINA

Judul          : Anna Karenina (Part 1 dan 2)
Penulis       : Leo Tolstoi
Penerbit     : Kepustakaan Populer Gramedia (2007)


Konflik yang ditawarkan novel ini sebenarnya tidak terlalu menarik. Kisah cinta segitiga antara Anna, Vronskii dan suaminya, Karenin. Novel ini bercerita tentang seorang istri, Anna Karenina yang mencederai pernikahannya. Dia menjalin hubungan dengan seorang opsir muda yang ditemuinya pertama kali di stasiun kereta ketika akan mendamaikan kehidupan rumah tangga saudara laki-lakinya yang diambang kehancuran. Meski diceritakan Aleksei Aleksandrovich adalah suami Anna, namun Anna justru menganggap suami yang mesti dicintai dan dilayaninya adalah Aleksei Vronskii. Terdengar biasa? Memang sudah banyak yang menulis tema tersebut, dan tentu saja dengan banyak versi. Tapi Tolstoi memberi sentuhan lain, yang membuat novel ini sangat menarik.

Cerita ini berlatar kehidupan sosial masyarakat Rusia pada masa peralihan sesudah dihapuskannya sistem perhambaan tahun 1861. Melalui tokoh Levin, penulis menguraikan kekecewaannya terhadap kemerosotan rohani dan jasmani para kaum bangsawan, eksploitasi dan penderitaan para petani yang kian memuncak.

Kelebihan novel ini terletak pada ketelitian penggambaran dunia batin masing-masing tokoh, sehingga pembaca mengenal baik setiap tokoh yang muncul dalam cerita, bahkan untuk tokoh yang hanya sekali disebutkan. Alih-alih mencela perbuatan buruk salah satu tokoh, pembaca malah turut bersimpati dan ikut merasakan kegusaran yang sedang dialami. Setiap tokoh digambarkan sangat manusiawi. Tidak ada yang benar-benar hitam, dan tidak ada yang benar-benar putih.

Mungkin yang menjadi kesulitan bagi pembaca (terutama bagi saya) adalah setiap penamaan tokoh yang rumit, dan setiap tokoh memiliki dua nama bahkan lebih. Tak jarang saya mengira penulis sedang menceritakan dua tokoh yang berbeda (padahal itu hanya satu tokoh), semisal penyebutan nama tokoh oblonskii ketika berdialog berbeda dengan narasi. Selain itu penamaan setiap tokoh dalam novel ini nyaris sama, sehingga sulit sekali membedakan antara tokoh yang satu dengan yg lain. (16 Agustus-28 September 2012)


Komentar